Takabbur

Takabbur atau sombong adalah dosa. Karena takabbur adalah bentuk kesombongan yang menganggap dirinya adalah orang yang paling mulia dan terhormat, sedangkan orang lain dipandang hina dan tercela. Akibat dari bercokolnya sifat tercela ini dalam hati maka lidahnya mengucapkan : "inilah aku dan semuanya karena aku", dengan menyombongkan diri. Seperti ucapan iblis yang dinyatakan dalam Al-Qur'an : Iblis berkata :

"Aku lebih baik dari padanya (Adam), aku Engkau ciptakan dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah", (QS. Shaad: 76)

Padahal yang berhak membanggakan diri hanyalah Allah, karena Dia-lah Dzat Yang Maha Perkasa lagi Maha Kuasa. Bila ada orang menyombongkan diri berarti ia menentang terhadap Kemaha Kuasaan Allah. Orang seperti ini akan ditancapkan di dalam neraka. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW : Allah berfirman : "Kebesaran itu adalah pakaianKu, sedangkan kesombongan itu adalah jubahKu, maka barang siapa yang menentang diriKu akan Aku lemparkan kedalam neraka". (HR. Muslim) Sebagian ulama salaf berkata : "Dosa pertama kali bermaksiat kepada Allah adalah takabbur", yang dilakukan oleh Iblis yang membangkang terhadap perintah Allah, karena merasa dirinya lebih mulia dari pada Adam. Sebagai mana Firman Allah salam surat Al-Baqarah ayat 34 :

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat : "Sujudlah kamu kepada Adam", maka sujudlah mereka kecuali iblis, ia enggan dan takabbur dan ia termasuk golongan orang-orang yang kafir". (QS. Al-Baqarah: 34)

Barang siapa yang takabbur terhadap suatu kebenaran, maka tidak akan bermanfaat keimanannya. Sebagaimana yang dilakukan oleh iblis. Sifat sombong ini di dalam majlis pergaulan akan muncul dalam bentuk membanggakan diri, menganggap orang lain rendah dan hina, serta berusah semaksimal mungkin untuk tampil ke depan. Sedangkan dalam majlis diskusi atau perdebatan penyakit ini akan menyeret seseorang menjadi keras hati, angkuh dan tidak mau mengalah, meskipun hujjah dan dalil yang dikemukakannya lemah dan tidak rasional, bahkan menyimpang dari masalah yang didiskusikan, sehingga setiap apa yang diucapkan menjadi suatu keputusa tanpa boleh dibantah oleh siapapun.

Orang yang takabbur adalah orang yang manakala dirinya diberi nasehat maka nasehat itu akan ditolaknya, sebaliknya jika ia memberi nasehat seseorang maka nasehat itu harus diterimanya. Oleh karena itu, setiap orang yang memandang dirinya lebih baik, lebih mulia dan lebih terhormat dari pada orang lain, maka dia sudah termasuk orang yang takabbur.

"Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri". (QS. Luqman: 18)

Ketahuilah ! Sesungguhnya orang baik adalah orang yang dipandang baik oleh Allah di akhirat kelak. Seburuk-buruknya takabbur adalah orang yang menyombongkan ilmunya dihadapan orang lain. Untuk itu, hendaknya kita selalu menjauhi dari prasangka bahwa diri kita lebih mulia. Hanya dengan cara demikian kita bisa meredam munculnya sifat takbbur.

Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kiri disini

Kode Iklan anda yang ingin ada di sebelah kanan disini