Secara umum diyakini bahwa bohong artinya mengatakan sesuatu yang tidak ada dasar realitasnya. Misalnya saja mengatakan ada badai di laut padahal tidak ada, mengatakan turut berduka padahal tidak berduka, mengatakan memiliki pacar padahal tidak punya, atau menyatakan orang miskin di Indonesia hanya 15% padahal 50%. Kebohongan juga bisa diartikan sebaliknya, yakni mengatakan sesuatu yang tidak ada padahal ada dalam realitasnya. Misalnya saja mengatakan tidak memiliki uang padahal punya, mengatakan tidak cemburu padahal cemburu, mengatakan tidak apa-apa padahal apa-apa. Cukup biasa terjadi mengatakan baik-baik saja padahal merintih perih karena tangan tergores pisau. Biasa juga seorang cowok yang membonceng pacarnya naik sepeda onthel mengatakan tidak capek meskipun nafas sudah hampir putus dibuatnya.
Kebohongan yang mungkin terjadi bisa sebanyak fenomena yang mungkin terjadi di dunia. Setiap fenomena bisa dibuat versi bohongnya. Oleh sebab itu, berbohong luar biasa gampang karena tinggal men’tidak’kan apa yang ada saja. Misalnya, ada petir dibilang tidak ada, merasa rindu tapi bilang tidak rindu, bilang tidak punya uang ternyata punya. Pendeknya, merupakan bohong bila bilang tidak pada yang ada, dan bilang ada pada yang tidak ada.
Barangsiapa yang kafir kepada Allah sesudah dia beriman , kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman , akan tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan baginya azab yang besar” (QS: Al-Nahl 16:106)
SEPENGGAL KISAH :::..
Nabi Muhammad SAW. (mohon diralat klo salah).
Nabi berjalan tiba2 ada seorang pencuri yang sedang dikejar2 oleh para kafir qurais. sang pencuri itu pun berkata pada Nabi, wahai Muhammad selamatkanlah aku. Nabi pun menjawab, bersembunyilah kamu. maka bersembunyi sang pencuri tersebut. kemudian Nabi bergerak satu langkah dari tempat dia berdiri. selang beberapa menit datang rombongan kafir qurais dan berkata wahai Muhammad apakah engkau melihat seorang pencuri yang lewat sini. Nabi Muhammad pun berkata "Semenjak aku berdiri di sini tidak satupun yang lewat dihadapanku"
Para kafir Qurais pun percaya dan pergi meninggalkan Nabi Muhammad.
Lalu si pencuri pun keluar dari tempat persembunyiannya dan berterimakasih pada Nabi Muhammad SAW dan menjadi seorang muslim dan berhenti mencuri.
Alhamdulillah hirabil alamin . . ., setelah membaca kisah diatas memang sangat mengharukan karena sang pencuri menjadi seorang muslim dan berhenti mencuri. . .
pertanyaannya adakah seorang pencuri yang bisa seperti itu di jaman sekarang ini? dan apakah berbohong untuk kebaikan apahkah dosa, atau tidak? dan jawabannya itu tergantung situasi atau kondisi yang menimpa kita pada saat itu. tapi tentu saja itu untuk kebaikan dan bermanfaat bagi dunia dan akhirat
dalam keadaaan tertentu saja, tidak setiap saat dalam perang kita harus berbohong, dan tentu saja tidak setiap saat suami istri berbicara adalah dusta. Keadaan yang dimaksud adalah jika tidak ada jalain lain untuk hasil yang baik untuk kedua pihak selain berdusta maka keadaan tersebut membolehkan untuk berbohong, keadaan ini juga populer disebut sebagai white lie,
Menghindari berbohong
Menghindari situasi yang memaksa untuk berbohong lebih mudah daripada memperbaiki kesalahan yang akan buat dengan berbohong.
Jangan malu untuk menyatakan tidak mampu melakukan/ memenuhi sesuatu, ketimbang anda memberi pengharapan besar kepada lawan bicara tetapi sebenarnya anda berbohong dan tidak yakin akan apa yang dikatakan.
Apakah dengan jujur segala sesuatunya akan menjadi lebih buruk?
Mungkin saja di awalnya timbul permasalahan dan benturan, tetapi rasa melepaskan beban dari pikiran dan hati tidak ternilai rasanya, dan nikmatnya, yakinlah anda akan jauh lebih tenang jika jujur. Bila tidak kuat untuk mengungkapkan sesuatu sebaiknya diam. Dalam keadaan seperti ini diam adalah emas, daripada berbohong.
Arahkan pembicaraan dengan menampilkan fakta-fakta yang benar sehingga terhindar dari topik dimana harus berbohong.
Biasakan berkata jujur. akan menjadi orang yang dipercaya, dan kepercayaan akan membawa relasi, relasi insya ﷲ membawa rejeki.
Gelar pertama Rasulullah bukan Sarjana Teknik, tapi Al-Amin, orang yang bisa dipercaya. Bukankah tujuan hidup kita di dunia hanyalah mencontoh tindakan Uswatun hasanah kita, Rasulullah s. a. w.
0 komentar sejauh ini: on "Berbohong Demi Kebaikan?? :. Apakah Boleh ?"
Posting Komentar